Nusantara
Nusantara adalah Indonesia. Bedanya, Indonesia adalah nama resmi yang tertera dalam UUD 1945. Sedangkan Nusantara hanya semacam gelar. Kata “Indonesia” kali pertama dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam “Sumpah Pemuda”, sebenarnya asal kata “indos nesos” pemberian Sebastian yang berarti kepulauan dekat India. Bagi bangsa kita, Sebastian sebenarnya bukan siapa-siapa dan tidak berjasa apapun. Dia hanyalah seorang ahli geografi asal Jerman.
Sedangkan Nusantara adalah nama pemberian Sri Mpu Mahapatih Gajah Mada, sang pemersatu dari Majapahit. Kata “Nusantara” tertera jelas dalam “Sumpah Palapa” yang diucapkannya sebelum gerakan pemersatuan dimulai. Itu menandakan bahwa Gajah Mada adalah orang profesional yang menjunjung tinggi commitment.
Derita Nusantara
Di masa penjajahan, nasib bangsa kita ludes diinjak-injak penjajah miskin, Belanda. Setelah merdeka, di jaman Orde Lama, kita terkecoh dengan hiruk-pikuk kepentingan politik yang hanya memecah-belah kehidupan rakyat. Di jaman Orde Baru, kita dikekang habis-habisan bak kerbau dungu oleh dominasi kekuasaan militerisme. Namun meskipun sangat otoriter bergaya komunis, pemerintah Orde Baru ternyata melakukan praktek "kapitalisme tak beretika" yang memihak kaum kapitalis dari keluarga dan kroni penguasa melalui proyek bawah tanah yang dikenal sebagai konglomerasi. Korupsi, kolusi dan nepotisme yang semula (di jaman Orde Lama) dilakukan diam-diam oleh oknum tertentu, menjadi suatu budaya terorganisir secara rapi dan bukan rahasia umum. Premanisme dan palakisme menjadi kelaziman sehari-hari. Tumbangnya Orde Baru oleh gerakan reformasi ternyata tidak memperbaiki perikehidupan bangsa. Bahkan cenderung kembali hiruk-pikuk kepentingan politik seperti era Orde Lama ditambah budaya KKN yang kian massal. Lengkaplah sudah penderitaan Bumi Pertiwi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar